Thursday, April 18, 2013

Adele – Set Fire To The Rain


I let it fall, my heart,
And as it fell, you rose to claim it
It was dark and I was over
Until you kissed my lips and you saved me
My hands, they’re strong
But my knees were far too weak
To stand in your arms
Without falling to your feet

MEMBUAT PUPUK ORGANIK (KOMPOS) CAIR


Sampah Organik
Sampah Organik

 


MEMBUAT PUPUK ORGANIK (KOMPOS) CAIR

      Setiap orang tidak menginginkan tinggal di tempat yang banyak sampahnya, karena bau yang menyengat dari sampah membuat kita tidak merasa. Apalagi kesadaran masyarakat saat ini tergolong rendah dalam hal mengurangi produksi sampah.
   Tingginya tumpukan sampah di berbagai tempat antara lain disebabkan oleh belum adanya pengelolaan dan pemisahan sampah. Tidak banyak warga masyarakat yang menggunakan tempat sampah berbeda untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik.
      Masyarakat sebenarnya bisa ikut mengurangi dampak dari sampah dengan memisahkan sampah organik dan sampah anorganik mulai dari rumah. Selain itu pengelolaan sampah juga bisa mengubah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sampah kering (anorganik) bisa dimanfaatkan untuk daur ulang menjadi berbagai macam barang. Sedangkan sampah basah (organik) bisa dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik, produksi bioetanol, maupun produksi biogas. Berikut ini akan kami uraikan teknik sederhana mengenai pembuatan kompos cair dari limbah rumah tangga.

KOPI LUWAK


Kopi Luwak

LUWAK

Sebelum mengulas tentang kopi luwak terlebih dahulu akan kami ulas sekilas tentang luwak. Luwak adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus. Nama ini berasal dari fakta bahwa Luwak memiliki semacam bau yang berasal dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.

Di beberapa daerah di Indonesia, hewan ini dikenal dengan beberapa nama seperti Musang (Betawi), Careuh (Sunda), Luwak atau Luak (Jawa). Sedang dalam bahasa Inggris binatang seukuran kucing ini disebut Common Palm Civet, Mentawai Palm Civet, Common Musang, House Musang atau Toddy Cat.

Terkadang Luwak dianggap mengganggu, namanya pun banyak disematkan pada peribahasa-peribahasa yang bermakna kurang baik. Namun ternyata aktivitas metabolismenya telah menjadikan binatang ini sebagai mesin uang bagi para produsen kopi Luwak.

Luwak, memiliki kebiasaan mencari buah-buahan terbaik dan tua termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya. Biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan sederhana, sehingga pencernaan luwak tidak mampu mencerna makanan keras seperti biji kopi. Biji kopi luwak sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial di kalangan penggemar kopi dunia.